Minggu, 11 Desember 2011

Perdebatan Kaum Khawarij Dengan Ali

Nabi Muhammad SAW. Bersabda : “Anaa Madiinatul’ilmi Wa ‘Aliyyun Baabuhaa”. Artinya : “Aku adalah kota (gudang) ilmu, sedangkan Ali adalah pintu gerbangnya”. 

Setelah mendengar sabda nabi tersebut, maka timbullah kedengkian kaum khawarij terhadap Ali RA. Lalu mereka berunding yang terdiri dari 10 orang pemuka kaum khawarij untuk mencoba menjajagi kecerdikan dan ketangkasan Ali. 

Mereka berkata : “Mari kita tanyakan satu masalah saja kepada Ali, coba bagaimana cara dia menjawabnya. Kalau satu masalah ini dapat dijawab dengan jawaban yang tidak sama, maka benarlah kalau dia benar-benar seorang ’alim yang cerdik sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW. tersebut”. 

Sepuluh orang itu terus menuju ke tempat Ali RA. Satu persatu. Adapun satu masalah yang ditanyakan adalah : “Yaa ‘Aliyyu, Al’ilmu Afdlalu amilmaalu ?”. Artinya : “Wahai Ali, lebih utama mana ilmu dengan harta ?”. 
            
Demikian masalah yang ditanyakan, lalu mulailah bergantian satu persatu menanyakan.

1.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.    : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab ilmu adalah merupakan pusaka para nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir’aun dan lainnya”.

2.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.   : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab ilmu dapat menjaga kamu, sedangkan harta, maka kamulah yang menjaganya”.

3.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.    : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab orang kaya harta banyak musuhnya, sedangkan orang yang kaya ilmu banyak sahabatnya”.

4.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.    : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab harta kalau dibelanjakan menjadi berkurang, sedangkan ilmu kalau diberikan malah bertambah”.

5.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.      : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab orang yang banyak harta dipanggil bakhil, sedangkan orang yang banyak ilmunya disebut agung”.

6.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.     : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab ilmu tidak perlu penjagaan dari pencuri, sedangkan harta harus dijaga dari pencuri”.

7.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.    : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab pada hari kiamat orang yang banyak harta pasti akan dihisab, sedangkan orang yang berilmu dapat memberikan syafa’at pada hari kiamat”.

8.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.   : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab lamanya pengangguran dalam melewatkan waktu harta dapat rusak dan habis, sedangkan ilmu tidak akan rusak dan tidak akan habis”.

9.      Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.
Ali RA.      : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab harta dapat menjadikan padatnya perasaan, sedangkan ilmu dapat menerangi hati”.

10.  Khawarij    : “Lebih utama mana ilmu dengan harta ?”.

Ali RA.      : “Ilmu lebih utama dari pada harta. Sebab orang yang memiliki harta, maka dengan harta ia sering mengaku sifat ketuhanan, sedangkan orang yang berilmu dapat merealisir ibadah”.

Setelah sepuluh orang Khawarij itu selesai bertanya, lalu Ali RA. Berkata : “Andaikata
mereka bertanya kepadaku dari satu masalah itu, tetap saya jawab dengan
jawaban yang berlainan (berbeda) selama saya masih hidup”.  
Akhirnya mereka menghadap Ali RA. Dan menyerah semuanya.

Sumber : Kitab Usfuriyah

1 komentar:

"MENGABDI UNTUK BERBAKTI"

___________________________

Powered by: Blogger