Haflah Khotmil Qur'an

Haflah Khotmil Qur'an

Haflah Khotmil Qur'an

Haflah Khotmil Qur'an

Haflah Khotmil Qur'an

Sabtu, 25 Oktober 2014

Muharram - Kemuliaan Asyura

Di antara bulan-bulan dalam tahun Jijriyyah, terdapat beberapa bulan yang memiliki kelebihan dibandingkan bulan yang lain. Salah satunya adalah Muharram, bulan pertama. Dalam sejarahnya, Muharram dijadikan awal bulan oleh Sayyidina Umar pada tahun 17 Hijriyyah, meskipun dalam tradisi urutan bulan di Arab sudah ada sejak lama.
Salah satu keistimewaan Muharram, pada bulan ini terdapat hari yang mulia, yaitu tanggal 10, yang biasa disebut “Hari Asyura”. Rasulullah SAW bersabda mengenai tanggal itu, “Asyura ialah hari tanggal 10”. Demikian hadits shahih yang diriayatkan oleh Imam Ad-Daraquthni dari Abu Hurairah.

Kemuliaan Asyura
Apa sebab hari Asyura itu dianggap mulia? Di dalam kitab At-Tuhfah Al-Mardhiyyah disebutkan, “Dinamakan Asyura sebab pada hari itu Allah memuliakan – yakni dengan memberikan kemenangan atau keselamatan dari bencana – kepada sejumlah nabi.”
Pertanyaannya, kemulianan atau kemenangan apa saja yang diberikan kepada mereka? Jawabannya disebutkan dalam kitab Al-Jawahir Al-Makkiyah. Di antara kemuliaan pada hari itu adalah:
  1. Allah menciptakan Naabi Adam AS, dan pada hari itu juga beliau diperintahkan untuk berdiam dalam surga Darus Salam.
  2. Nabi Nuh As mendarat di Gunung Judiy sesudah terjadi banjir besar yang airnya menggenangi seluruh permukaan bumi.
  3. Nabi Ibrahim As diselamatkan oleh Allah ketika dilempar oleh Raja Namrudz ke tempat api yang menyala-nyala, api itu terasa dingin saja bagi beliau.
  4. Nabi Yunus AS dapat keluar dari perut ikan setelah berhari-hari berada di dalamnya yang gelap gulita.
  5. Nabi Ayub AS disembuhkan dari penyakitnya yang menghinggapi seluruh tubuhnya yang menurut pertimbangan akal mungkin tidak dapat sembuh lagi.
  6. Nabi Yusuf As dikeluarkan dari sumur yang gelap karena perbuatan saudara-saudaranya yang dengki dan iri kepadanya.
  7. Nabi Ya’qub AS disembuhkan dari matanya yang buta karena terus-menerus menangis memikirkan nasib putranya, yakni Nabi Yusuf AS. Ketika sembuh, seolah-olah beliau tidak pernah sakit mata sama sekali.
  8. Allah membelah lautan untuk memberikan pertolongan kepada Nabi Musa AS yang dikejar oleh Raja Fir’aun, sehingga Nabi Musa As dan umatnya dapat menyeberangi lautan itu di tengah-tengahnya.
  9. Allah menghinakan Fir’aun dan semua tentaranya dengan menenggelamkan mereka dalam lautan. Nabi Musa AS lalu berpuasa dan bersyukur kepada Allah.

Amalan Asyura
Saat hari Asyura sangat disayangkan bila terlewat begitu saja tanpa diisi dengan amaliah ibadah, di antaranya dengan berdoa. Berikut ini adalah beberapa amalan yang dapat dibaca pada hari Asyura, baik siang maupun malam.

Amalan Malam Asyura
Dalam kitab Kanz An-Najaah wa As-Suruur, Syaikh Abdul Hamid Kudus mengatakan, di antara yang dianjurkan untuk diamalkan pada saat Asyura adalah menghidupkan malamnya dengan membaca Al-Quran atau mendengarkannya, juga membaca doa-doa dan dzikir-dzikir, terutama yang berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Amalan Hari Asyura
Sedangkan pada siang hari Adyura, para ulama menganjurkan banyak hal untuk dilakukan. Ada yang menyebutkan sepuluh macam perbuatan, ada pula yang menyebutkannya dua belas macam, yaitu:
  1. Membaca shalawat dan salam (dihitung dua amalan)
  2. Bersilaturahim
  3. Bersedekah
  4. Mandi
  5. Memakai celak mata
  6. Mengunjungi orang alim
  7. Menjenguk orang sakit
  8. Mengusap kepala anak yatim
  9. Meluaskan nafkah untuk orang-orang yang ditanggung (anak, istri, dan lain-lain)
  10. Menggunting kuku,
  11. Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak seribu kali.

Di antara kedua belas amalan itu, dua di antaranya adalah berdasarkan hadits shahih, yaitu berpuasa dan meluaskan nafkah kepada keluarga yang ditanggung.
Di antara yang yang dianjurkan juga pada siang hari Asyura adalah menyibukkan diri dengan banyak beribadah, terutama hasbalah (membaca Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil atau Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil) dan tasbih. Keduanya mengandung faedah yang sangat besar.

Puasa Hari Asyura
Pada hari Asyura, kaum muslimin disunnahkan untuk melakukan puasa sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits, “Asyura adalah hari raya para nabi sebelum kalian, maka berpuasalah kalian semua pada hari itu.” Hadits hasan itu diriwayatkan oleh Al Bazzar dari Abu Hurairah.
Selain puasa pada hari Asyura, disunnahkan pula puasa pada hari kesembilan, yang disebut hari “Tasu’a”. Dalam hadits dikatakan, “Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan puasa pada hari Tasu’a.” Itu adalah agar kaum muslim berbeda dari orang Yahudi, karena merekapun berpuasa pada hari Asyura.
Diceritakan juga bahwa, orang Arab pada masa Jahiliyah juga berpuasa pada hari itu, Mereka juga memakaikan kiswah di Ka’bah pada hari itu.
Puasa pada hari itu sangat dusunnahkan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim disebutkan, ketika Nabi Muhammad SAW sampai di Madinah, beliau mendapati orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura karena Allah telah menyelamatkan Nabi Musa AS pada hari itu. Nabi Muhammad SAW lalu bersabda, “Aku lebih berhak atas Nabi Musa.” Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari itu dan mengajak orang untuk berpuasa juga.
Nabi Muhammad SAW sangat menuntut untuk berpuasa Asyura sebelum diwajibkan puasa Ramadhan. Ketika diwajibkan puasa pada bulan Ramadhan, puasa Asyura menjadi sunnah.
Dalam kitab Al-Majmu’, karya Imam Nawawi, terdapat keterangan terperinci tentang puasa Asyura:
Para sahabat, para ulama Syafi’i, berbeda pendapat tentang puasa Asyura. Apakah puasa itu wajib pada permulaan Islam kemudian di-nasakh (dihapus kewajibannya), atau tidak wajib sejak semula.
Menurut Imam Syafi’i, yang lebih nyata adalah, puasa Asyura ini tidak wajib. Namun ada pula yang mengatakan, puasa Asyura itu wajib. Ini pendapat Abu Hanifah.
Para ulama umumnya sepakat bahwa puasa pada hari itu tidak wajib, melainkan sunnah saja.
Pendapat yang mengatakan wajib berdasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi  pernah mengutus seorang laki-laki pada hari Asyura ke kaumnya. Mereka diperintahkan untuk berpuasa pada hari itu dan mereka yang telah terlanjur makan hendaknya berpuasa pada sisa harinya.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah, dikatakan, “Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa pada hari Asyura, sebelum diwajibkan puasa bulan Ramadhan. Setelah puasa Ramadhan diwajibkan, yang mau berpuasa boleh berpuasa dan yang tidak mau boleh tidak berpuasa.”
Dari Ibnu Umar disebutkan, Rasulullah SAW dan kaum muslimin berpuasa pada hari Asyura sebelum diwajibkan puasa Ramadhan. Setlah puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mau berpuasa, boleh; dan siapa yang tidak mau berpuasa, juga boleh.”
Dari Aisyah, ia mengatakan, “Hari Asyura adalah hari yang dipuasakan oleh orang Quraisy pada masa Jahiliyah. Namun ketika Islam dating, Rasulullah SAW berkata,’Barang siapa yang mau berpuasa, silahkan berpuasa; dan barang siapa yang tidak mau, silahkan meninggalkannya.” (HR. Muslim).

Wirid Hari Asyura
Pada hari Asyura, amalan yang sangat baik pula untuk dilakukan selain berpuasa adalah banyak-banyak membaca wirid dan dzikir. Di antaranya, dianjurkan membaca wirid di bawah ini tujuh puluh kali:

Hasbiyallaahu wa ni’mal-wakiil, ni’mal-maulaa wa ni’man-nashiir.

“Cukuplah Allah bagiku, Dia sebaik-baik pengurus, sebaik-baik penolong, sebaik-baik pemberi pertolongan.”

Kemudian dilanjutkandengan membaca tasbih berikut:

Subhaanallaahi mil-al miizaan wa mumuntahal-‘ilmi wa mablaghar-ridhaa wa zinatal-arsy laa manjaa wa laa maljaa minallaahi illaa ilaih.
Subhaanallaahi ‘adadasy-syaf’i wal-watri wa ‘adada kalimaatihit-taammati kullihaa.
As-alukas-salaamata birahmatika yaa arhamarraahimiin, Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘adhiim, wa huwa hasbii wa ni’mal-wakiil, ni’mal-maulaa wa ni’man-nashiir, wa shallallaahu ‘alaa nabiyyinaa khairi khalqihi sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin.

“Subhanallah sepenuh mizan (timbangan amal), sepenuh ilmu, sebatas keridhaan, dan seberat arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri dari adzab Allah melainkan kepada Allah. Subhanallah sebanyak bilangan yang genap dan yang ganjil dan sebanyak kalimat-Nya yang sempurna semuanya. Aku meminta kepada-Mu keselamatan dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Pengasih di antara yang pengasih. Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dari Allah, Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Dia cukup bagiku, sebaik-baik pengurus, sebaik-baik penolong, dan sebaik-baik pemberi pertolongan. Semoga Allah memberi rahmat untuk nabi kami, Nabi Muhammad, dan keluarga serta para sahabatnya.”

Ada pula dengan redaksi lain yang disebutkan dalam kitab Fath Al-Bari:
… 

Juara Fesma DIY 2014

Muhammad Athoillah meraih juara harapan 1 MTQ pada Festival Madin (Fesma) Tingkat DIY Tahun 2014 yang dilaksanakan di Kantor Wilayah Kemenag DIY Jalan Sukonandi Yogyakarta pada Sabtu, 25 Oktober 2014. Sebelumnya Athoillah meraih juara 1 MTQ pada Festival Madrasah Diniyah Tingkat Kota Yogyakarta.

Peletakan Pathok Sekaten Jogja 2014

Hadrah Ponpes Al-Islam mengiringi upacara peletakan Pathok Sekaten Tahun 2014 atau Tahun Jawa Ehe 1948 di utara Ringin Kurung Alun-alun Utara Yogyakarta, pada Sabtu pagi, 25 Oktober 2014 bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1436 H (Tahun Baru Hijriyyah), berangkat dari kecamatan Gondomanan menuju Alun-alun utara Yogyakarta bersama Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Peletakan pathok ini untuk kemudian menjadi dasar pembagian kapling Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS).

Selain Walikota, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Sujanarko hadir pula dari Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat yaitu KBPH Hadiwinoto dan GBPH Prabukusumo juga ikut melakukan pemukulan palu pathok. 

Usai pathok terpasang, Walikota memotong tumpeng di area tersebut. Ini mengawali 'dhahar sugengan', acara makan bersama untuk kesuksesan PMPS 2014. Haryadi Suyuti menjelaskan PMPS akan dilaksanakan 28 November sampai 3 Januari 2015. Malam pergantian tahun nanti akan digelar acara khusus di area PMPS.

Sementara itu Ponpes Al-Islam juga akan berpartisipasi pada Sekaten tahun ini dengan membuka "Stand Al Islam Jogja", Selain itu juga akan tampil pada panggung Kesenian Sekaten tersebut dengan Hadrah santri putra dan putri.

Jumat, 24 Oktober 2014

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun

Selamat  Tinggal Tahun 1435 H
Doa Akhir Tahun 1435 H : ...

Selamat Datang Tahun Baru Hijriyyah 1 Muharram 1436 H
Doa Awal Tahun 1436 H : ...

Wisuda Akbar One Day One Ayat 2014

Santri Al-Islam Yogyakarta mengikuti "Wisuda Akbar One Day One Ayat" Quran Surat Muhammad dan Al-Baqarah 51 - 100 Tahun 2014 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta besuk pada Sabtu, 25 Oktober 2014.
Berangkat dari Jogja pada hari Jum'at, 24 Oktober 2014 setelah shalat Jum'at di Masjid Gede Kauman Yogyakarta menuju Jakarta diikuti oleh 20 santri Al Islam Yogyakarta yang telah menyelesaikan hafalannya 5 Juz. bersama kafilah Yogyakarta sebanyak 11 bis.
Dalam acara ini Insya Allah dihadiri oleh : Ustadz Yusuf Mansur, Syeikh Mishary Rashid Al-Afasy, Syeikh dan Alim Ulama Timur Tengah, Prsiden Republik Indonesia, Tokoh Masyarakat dan Alim Ulama Nasional.

Minggu, 12 Oktober 2014

MT Ahad Wage

Majelis Ta'lim Ahad Wage kembali digelar pada Ahad Wage, 12 Oktober 2014 di Serambi Masjid Agung Condronegaran Gedongkiwo Yogyakarta. Sebelumnya dilaksanakan Semaan Al Qur'an, Setelah Shalat Subuh sampai maghrib dilanjutkan dengan khatmil Quran.

Majelis diawali dengan pembacaan Asmaul Husna, kemudian mujahadah dan Tahlil, juga pengajian oleh Abah Hana diikuti oleh segenap santri dan masyarakat Gedongkiwo, dan jamaah rutin yang hadir dari Bangunjiwo, Kwalangan, Gedongsari, Pelemsewu, dan lainnya.

Abah Hana menyampaikan Kitab Nashaihul 'Ibad, Bahwa di antara karunia Allah yang amat sangat berharga dan wajib disyukuri adalah Akal, Agama, Rasa Malu, dan Kemampuan untuk beramal shaleh. Dengan keempat karunia Allah tersebut, manusia dengan kehendak-Nya bisa meraih kebahagiaan yang hakiki dan abadi, baik di dunia maupun di akherat kelak.

Sebaliknya, adalah sebuah tindakan ceroboh, jika kita sudah dikaruniai empat perkara tersebut yang tak ternilai harganya, tetapi tidak mensyukurinya, bahkan dirusak dan disalahgunakan.

Nabi Muhammad SAW bersabda : 
"Ada empat perkara pada diri anak Adam yang dapat hilang karena empat perkara: (1) akal; (2) agama; (3) rasa malu. dan (4) amal shaleh. Kemarahan dapat menghilangkan akal (sehat), hasud (dengki) dapat menghilangkan agama, tamak dapat menghilangkan rasa malu, dan ghibah dapat menghilangkan amal shaleh." (Imam Nawawi Al Bantani, Nashaihul 'Ibad, Baburrba'i, Maqalah 18, Hlm.25)

Juara Fesma 2014 Kota Yogyakarta

Santri Madin Al Islam Yogyakarta berhasil meraih prestasi juara pada Festival Madrasah Diniyah Kota Yogyakarta tahun 2014 yang dilaksanakan di Kemenag Kota Yogyakarta pada Ahad 12 Oktober 2014 dan selanjutnya berhak mewakili Kota Yogyakarta pada Festival Madrasah Diniyah Tingkat DIY yang akan datang.

Santri yang berprestasi tersebut adalah :
  1. Juara 1 MTQ (Muhammad Athoillah)
  2. Juara 2 Adzan (Muhammad Aziz Saputra)
Selamat, Tingkatkan prestasi !

Selasa, 07 Oktober 2014

BELAJAR KITAB ONLINE TANPA GURU

PERTANYAAN :

Arif Fivers

Ustadj,saya mau bertanya. Misalnya kan kita download kitab online dari website seseorang, bilang saja kitab tafsir . Lalu kita pelajari kitab trsbt dari hp atau laptop kita tanpa guru bimbingan.. Apakah itu termasuk perbuatan yang otodidak..... Bagaimana toh ustadj..

JAWABAN :

Ical Rizaldysantrialit
Syeikh Imam As-Suyuthi dalam Al-Itqan fiUlum

ﺍﻹﺟﺎﺯﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻏﻴﺮ ﺷﺮﻁ ﻓﻲ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺘﺼﺪﻱﻟﻺﻗﺮﺍﺀ ﻭﺍﻹﻓﺎﺩﺓ، ﻓﻤﻦ ﻋﻠﻢ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪﺍﻷﻫﻠﻴﺔ ﺟﺎﺯ ﻟﻪ ﺫﻟﻚ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺠﺰﻩ ﺃﺣﺪ، ﻭﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﻷﻭﻟﻮﻥ ﻭﺍﻟﺼﺪﺭﺍﻟﺼﺎﻟﺢ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻋﻠﻢ ﻭﻓﻲ ﺍﻹﻗﺮﺍﺀ ﻭﺍﻹﻓﺘﺎﺀ ..ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﺻﻄﻠﺢ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰﺍﻹﺟﺎﺯﺓ ﻷﻥ ﺃﻫﻠﻴﺔ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻬﺎ ﻏﺎﻟﺒﺎ ﻣﻦ ﻳﺮﻳﺪﺍﻷﺧﺬ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﺋﻴﻦﻭﻧﺤﻮﻫﻢ ﻟﻘﺼﻮﺭ ﻣﻘﺎﻣﻬﻢ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ، ﻭﺍﻟﺒﺤﺚ ﻋﻦﺍﻷﻫﻠﻴﺔ ﻗﺒﻞ ﺍﻷﺧﺬ ﺷﺮﻁ، ﻓﺠﻌﻠﺖﺍﻹﺟﺎﺯﺓ ﻛﺎﻟﺸﻬﺎﺩﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻟﻠﻤﺠﺎﺯ ﺑﺎﻷﻫﻠﻴﺔ

Ijazah dari seorang guru bukanlah sebuah syarat bolehnya mengajar dan membacakan kitab. Selama seseorang punya keyakinan bahwa dia sudah ahli maka boleh baginya untuk membacakandan berfatwa walaupun dia tidak mendapat ijazah dari siapapun. Pendapat ini dianut kalangan salaf klasik(al-awwalun). Begitu juga dalam setiap ilmu. Bahwasanya ada orang yang menganggap perlu adanya ijazah itu karena keahlian sesorang umumnya tidak dapat dicapai tanpa guru. Sedangkan keahlian itu menjadi syarat untuk mengajar. Maka ijazah itu ibarat sertifikat dari guru pada murid(yang diijazahi/al-mujaz) atas tercapainya suatu keahlian.

Imam Abu Hayyan Al Andalusy berkata:

ﻭﻗَﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣَﻴﺎﻥ ﺍﻷﻧﺪﻟﺴِﻲ:

ﻳﻈﻦّ ﺍﻟﻐُﻤْﺮُ ﺃﻥ ﺍﻟﻜُﺘْﺐَ ﺗَﻬﺪﻱ ## ﺃﺧَﺎ ﺟَﻬﻞٍ ﻹﺩْﺭﺍﻙِﺍﻟﻌُﻠﻮﻡِﻭﻣَﺎ ﻳَﺪﺭﻱ

ﺍﻟﺠﻬﻮﻝُ ﺑﺄﻥّ ﻓِﻴﻬﺎ ## ﻏَﻮﺍﻣِﺾ ﺣَﻴّﺮﺕ ﻋَﻘﻞَﺍﻟﻔﻬﻴﻢِ

ﺇﺫﺍ ﺭُﻣﺖ ﺍﻟﻌُﻠﻮﻡَ ﺑﻐﻴﺮِ ﺷﻴﺦٍ ## ﺿﻠﻠﺖَ ﻋَﻦ ﺍﻟﺼِﺮﺍﻁﺍﻟﻤُﺴﺘﻘِﻴﻢ

ﻭﺗﻠﺘَﺒِﺲُ ﺍﻷﻣُﻮﺭُ ﻋﻠﻴﻚَ ﺣَﺘﻰ ## ﺗﺼﻴﺮَ ﺃﺿﻞَّ ﻣِﻦ ﺗُﻮﻣﺎﺍﻟﺤَﻜﻴﻢ

khalayak ramai menyangka bahwa kitab-kitab itu dapat menuntun orang bodoh untuk menggapai ilmu padahal orang yang amat bodoh tidak tahu bahwa di dalam kitab kitab itu banyak masalah rumit yang membingungkan akal orang cerdas.Apabila engkau mencari ilmu tanpa guru maka engkau dapat tersesat dari jalan yang lurus.Maka segala hal yang berkaitan akan menjadi samar buatmu hingga engkau menjadi lebih sesat dibanding si Thomas (Ahli filsafat).

(hasyiyah Al Thalib ibnu Hamdun ala lamiyatal ‘af’al hal 44).

--------------------------------

Arif Fivers
ooh bgtu... Bolehkah mempelajari ilmu filsafat ustadj

Ical Rizaldysantrialit
Dalam kitab “ I'anatuth tholibin juz 2 halaman 47 :

ﻛﺎﻟﻔﻼﺳﻔﺔ ﻭﻫﻢ ﻣﻨﻜﺮﻭ ﺣﺪﻭﺙ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻭﻋﻠﻤﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺎﻟﺠﺰﺋﻴﺔ ﻭﺍﻟﺒﻌﺚ ﻟﻼﺟﺴﺎﻡ ﻭﻫﺬﻩ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﻫﻲ ﺃﺻﻞ ﻛﻔﺮﻫﻢ

“Filosof adalah orang-orang yang mengingkari hudus alam,mengingkari ilmunya allah dengan juziyyah,dan mengingkari kebangkitan dengan tubuh,dan 3 masalah inilah yang menjadi asal kekafiran mereka”

Dan imam sanusi sangat mewanti-wanti,dan memberi peringatan kepada orang- orang yang baru belajar agar jangan mengambil ushuluddin dari kitab-kitab yang bercampur dengan kalam falsafah,berikut ini perkatan beliau;

ﻭﻟﻴﺤﺬﺭ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻱ ﺟﻬﺪﻩ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬ ﺃﺻﻮﻝ ﺩﻳﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﺍﻟﺘﻲ ﺣﺸﻴﺖ ﺑﻜﻼﻡ ﺍﻟﻔﻼﺳﻔﺔ

“hendaklah orang yang baru belajar menghindari kesungguhannya mengambil ilmu ushulluddin dari kitab- kitab yang bercampur dengan perkataan filsafah”
Bahkan bukan hanya ilmu ushulludin yang bercampur dengan filsafah saja yang di wanti-wanti untuk dihindari,juga ilmu mantiq.
Bahkan iman nawawi dan ibnu shalah mengharamkan mempelajari ilmu mantiq yang bercampur dengan filsafah,seperti yang disinggung oleh Abdurrahman al-ahdhari dalam kitab Sulamul Munawwaroq

ﻭﺍﻟﺨﻠﻒ ﻓﻲ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻹﺷﺘﻐﺎﻝ

ﻓﺎﺑﻦ ﺍﻟﺼﻼﺡ ﻭﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﺣﺮﻣﺎ

ﻭﺍﻟﻘﻮﻟﺔ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ

ﻣﻤﺎﺭﺱ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﻜﺘﺎﺏ

“ terjadinya perbedaan wacana( antara para ahli) tentang status hukum kebolehan memperdalam ilmu retorika qurani (ilmu mantiq/logika),dapat diklasifikasikan menjadi tiga,yaitu Pertama,ibnu shalah dan imam nawawi berpendapat haram,dan (kelompok yang kedua) sebagian kelompok ulama mengatakan ilmu ini sebaiknya diketahui,dan pendapat(ketiga) yang terkenal menyatakan bahwa memperdalam ilmu retorica qurani(mantiq) adalah shahih(benar) bagi mereka yang memiliki kesempatan bernalar,berakal,yang mengerti seluk beluk hadis dan qur’an,yang menguasai betul hadis dan al-qur’an.hal ini supaya mereka yang bernalar logis bisa memperoleh petunjuk dari ilmu retorica( mantiq) sampai pada kebenaran yang hakiki.

Kesimpulannya :
Hukum mempelajari ilmu mantiq terbagi tiga
1. Haram,menurut Imam Nawawi dan Ibnu Sholah.
2. Jawaz atau Boleh menurut jam'un.
3. Sunah menurut Imam Al-Ghozali.
Namun hukum sunah mempelajarinya bagi orang yg punya nalar dan cerdas,dan betul-betul menjalankan hukum syar'i

Wallahu a'lam

LINK DISKUSI : 

Minggu, 05 Oktober 2014

Selamat 'Idul Adh-ha 1435 H / 2014

'Idul Adh-ha berdasarkan Kalender Hijriyah

  • 1416: 28 April 1996
  • 1417: 18 April 1997
  • 1418: 7 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 16 Maret 2000
  • 1421: 5 Maret 2001
  • 1422: 23 Februari 2002
  • 1423: 12 Februari 2003
  • 1424: 1 Februari 2004
  • 1425: 21 Januari 2005
  • 1426: 10 Januari 2006
  • 1427: 31 Desember 2006
  • 1428: 20 Desember 2007
  • 1429: 8 Desember 2008
  • 1430: 27 November 2009
  • 1431: 17 November 2010
  • 1432: 6 November 2011
  • 1433: 26 Oktober 2012
  • 1434: 15 Oktober 2013
  • 1435: 5 Oktober 2014
  • 1436: 24 September 2015
  • 1437: 12 September 2016
  • 1438: 1 September 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 11 Agustus 2019
  • 1441: 31 Juli 2020
  • 1442: 20 Juli 2021
  • 1443: 9 Juli 2022

Jumat, 03 Oktober 2014

Kabar Dari Mekkah (Yusuf Alam)

Alhamdulillahirabbil'alamiin
Jum'at malam, Dzulhijjah 1435 H / 3 Oktober 2014 jam 20.00 WIB telpon ke Pondok Pesantren Al Islam memberi kabar bahwa Kang Alam bisa menunaikan ibadah Haji Akbar pada tahun 1435 H / 2014 karena bertepatan dengan hari Jum'at, ini kedua kalinya Kang Alam melaksanakan rukun Islam kelima bagi Santri Teladan dan panutan di Ponpes Al Islam Yogyakarta ini, sekarang dalam keadaan sehat, Wukuf di Arafah, Mohon doa dan mendoakan, Permohonan maaf untuk Abah, Ibu, dan semua keluarga besar Pondok Pesantren Al Islam Yogyakarta, dan titip salam untuk semua teman di pesantren.
Kang Alam saat ini tahun kedua tinggal di Mekkah, tengah menuntut ilmu di Ummul Quro Makkah sehingga kesempatan Haji Akbar pada tahun ini tidak disia-siakan, Semoga tetap sehat, selamat dan dimudahkan Allah SWT. Aamiin.

"MENGABDI UNTUK BERBAKTI"

___________________________

Powered by: Blogger