Di Ponpes Al-Islam Yogyakarta
Menularkan Kuman Pengetahuan
dengan Jurnalistik
Di zaman yang serba maju ini, santri di pondok pesantren (ponpes) dituntut
untuk serba bisa, tidak terkecuali dalam bidang tulis menulis. Maka guna
meningkatkan kemampuan tulis menulis santri di pompes Al Islam Yogyakarta,
pengurus ponpes mengadakan pelatihan jurnalistik dengan pembicara Y.B.
Margantoro dari Harian Bernas Jogja.
”Pelatihan ini diperuntukkan bagi santri dan undangan dari perwakilan
ponpes lain se kota Yogyakarta. Saya berharap ke depan, pelatihan jurnalistik
seperti ini terus berlanjut.” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Islam
Yogyakarta Endarka Hana, SH ketika ditemui di ponpes setempat, Jalan Bantul Km
2, Gedongkiwo MJ I/814-890 Yogyakarta, kemarin.
Hari Sabtu (7/7/2012) ini, di kampus AKAFARMA Al-Islam Yogyakarta, Ponpes
Al-Islam Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan jurnalistik bertajuk Menularkan
Kuman Pengetahuan dengan Jurnalistik. Kepanitiaan ini diketuai M. Khoirul Rizal
Amri dan Sekretaris Din Nabila Faristina.
Menurut Endarka Hana, SH., Pondok Pesantren Al Islam berdiri di bawah
naungan Yayasan Al-Islam Yogyakarta. Sejak tahun 1973, Yayasan Al-Islam
Yogyakarta mulai berkiprah di bidang pendidikan, sosial dan agama melalui
pendidikan formal dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
Kemudian pada tahun 1985 dimulai kegiatan Pengajian Sewelasan, Pengajian
Mujahadah, Majlis Semaan Al-Qur’an dan kegiatan lainnya.
Pada tahun 1995 mulailah dirintis pesantren yang merupakan cikal bakal
Pondok Pesantren Al Islam Yogyakarta. Pondok Pesantren merupakan lembaga
pendidikan non formal yang sangat efektif, efisien dan multidimensi. Dari
sinilah akan muncul kader-kader mulim yang berbobot, berkualitas, profesional
dan berakhlaq karimah.
Visi ponpes ini adalah Iman-Ilmu-Amal-Trampil-Mandiri (Membentuk insan
berakhlaq karimah, berilmu, beramal san trampil sehingga menjadi insan yang
bermanfaat fiddin wadunya wal akhirih).
Misinya adalah menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islami; membekali
wawasan keilmuan; menumbuhkan kepekaan sosial; meningkatkan ketrampilan di
bidang teknologi, seni dan olahraga; mengembangkan jiwa dan semangat
kewirausahaan.
Mengenai kegiatan di pesantren, Endarka Hana menjelaskan, meliputi kegiatan
sekolah di SMP Islam dan SMA Sultan Agung serta kegiatan kepesantrenan yang
dapat mendukung pelajaran di sekolah.
”Materi kepesantrenan meliputi program tahfidzul Qur’an, sorogan Al-Qur’an
(individu), nahwu shorof, fiqh, tafsir, hadits, akhlak, tasawuf, mujahadah,
kitobah, dan lain-lain,” kata dia. (n1/n2/n3)
Sumber : Harian Bernas Jogja
Sabtu Pahing, 7 Juli 2012
0 komentar:
Posting Komentar