Suatu hari seorang anak kecil dan ayahnya berjalan di sebuah gunung.
Karena jalannya licin tiba-tiba anak itu tergelincir dan menjerit. “Ah… ah…
ah,” Tetapi betapa kagetnya ia ketika terdengar ada suara di balik gunung, "Ah...
ah... ah." Dengan penuh rasa ingin tahu ia kembali berteriak. “Hai siapa kau?”
Ia mendengar lagi suara di balik gunung. “Hai siapa kau?” Mendengar hal itu ia merasa dipermainkan. Dan dengan marah ia berteriak
lagi. “Kau pengecut!” Tetapi sekali lagi dari balik gunung terdengar suara
balasan, “Kau pengecut!”.
Bingung dengan apa yang telah terjadi. Kemudian si anak kecil bertanya pada ayahnya, “Ayah sebenarnya apa yang terjadi? Siapa orang yang meniru ucapanku tadi? Kenapa aku tidak melihatnya?” Mendengar pertanyaan anak kecil tadi. Sang ayah lalu berkata. “Anakku, mari perhatikan ini!” :
Ya, bila kita ingin mendapatkan lebih banyak ketulusan dan kasih sayang di dunia ini maka berikanlah ketulusan dan kasih sayang dari hati kita.
Bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain maka berikanlah kebaikan dari diri kita. Hal ini berlaku pada siapa saja dan pada semua aspek kehidupan.
Hidup akan memberikan apa yang telah kita berikan padanya. Maka sebenarnya hidup ini bukan suatu kebetulan. Hidup adalah pantulan dari diri kita.
Bingung dengan apa yang telah terjadi. Kemudian si anak kecil bertanya pada ayahnya, “Ayah sebenarnya apa yang terjadi? Siapa orang yang meniru ucapanku tadi? Kenapa aku tidak melihatnya?” Mendengar pertanyaan anak kecil tadi. Sang ayah lalu berkata. “Anakku, mari perhatikan ini!” :
Kemudian sang ayah berteriak sekuat tenaga pada gunung. “Aku
mengagumimu!” Terdengarlah: “Aku mengagumimu!”.
Sekali lagi ayahnya berteriak. “Kau adalah sang juara, lalu
muncul lagi suara: “Kau adalah sang juara.”
Anak itu merasa terhera-heran tapi masih juga belum memahami.
Kemudian ayahnya menjelaskan,
“Anakku orang-orang menyebutnya gema. Tapi
sesungguhnya ada makna lain dalam kehidupan kita ini. Ia akan mengembalikannya
kepada kita apa saja yang sudah kita lakukan dan kita katakan. Hidup kita ini
adalah refleksi dari tindakan kita.”
Ya, bila kita ingin mendapatkan lebih banyak ketulusan dan kasih sayang di dunia ini maka berikanlah ketulusan dan kasih sayang dari hati kita.
Bila kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain maka berikanlah kebaikan dari diri kita. Hal ini berlaku pada siapa saja dan pada semua aspek kehidupan.
Hidup akan memberikan apa yang telah kita berikan padanya. Maka sebenarnya hidup ini bukan suatu kebetulan. Hidup adalah pantulan dari diri kita.
Renungkan. !
0 komentar:
Posting Komentar