Kamis, 18 Desember 2014

Ampunan & Rahmat Allah adalah pertama & utama

Lamun siro kabeh podo syukur marang nikmate gusti Allah mongko gusti Allah bakal nambah nikmate, Lan menowo podo kufur siro kabeh marang nikmate gusti Allah, Saktemene siksane gusti Allah nggegirisi banget.

Dalam setiap kesempatan, jangan hanya berdoa untuk diri sendiri dan keluarga, memohon dan berdoa untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak untuk hari ini, besuk pagi dan lain sebagainya, tetapi sempatkan untuk memohon rahmat-Nya, nyuwun kawelasanipun gusti Allah.

Rahmat Allah itu untuk semua makhluk ?

Rahmat Allah itu diperuntukkan bagi semua makhluk-Nya di muka bumi ini, misalnya adalah bumi yang semula gersang disuburkan dengan hujan oleh Allah, yang tentu saja bisa dinikmati oleh semua orang hingga orang kafir sekalipun. 
Al Quran surat Ar Rum ayat 50 menyebutkan :

"Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati ..." (QS. Ar Rum 50)

Juga di bagian lain, Allah SWT berfirman dalam Al Quran :

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian ..." (QS. Al Baqarah 29)

Demikian pula rahmat berupa akal fikiran yang cerdas, juga diberikan oleh Allah kepada siapapun. Sayangnya, manusia banyak yang lalai untuk mensyukuri nikmat karunia-Nya. Padahal Allah sudah memenuhi kebutuhan hidup mereka, bahkan jika mau menghitung-hitung nikmat Allah di dunia ini, tidak mungkin akan terhitung, saking banyaknya.

Terlebih lagi rahmat yang akan diperoleh di akherat kelak, yaitu yang disediakan bagi orang-orang yang taqwa. Karena sebenarnya rahmat Allah yang dinikmati oleh para hamba-Nya di dunia baru 1 bagian saja, sedangkan yang 99 bagian hanya bisa dinikmati oleh hamba-hamba-Nya yang taqwa di akherat. 
Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW :

"Allah telah menjadikan rahmat (kasih sayang) sebanyak 100 bagian. Yang ditahan di sisi-Nya 99 bagian dan yang diturunkan ke bumi 1 bagian. Dari yang sebagian itu makhluk saling berkasih sayang, sampai-sampai seekor kuda mengangkat telapak kakinya dari anaknya takut kalau-kalau menimpanya." (HR. Bukhari, Jawahirul Bukhari Hlm. 463).

Kuda karena kasih sayangnya rela mengangkat kakinya khawatir kalau-kalau sampai menginjak anaknya; seorang ibu rela mengorbankan seluruh jiwa raganya, adalah karena kasih sayangnya terhadap si anak. Seorang pria, rela mengorbankan apapun terhadap wanita pujaannya, juga karena cinta dan kasih sayang. Bahkan segenap ummat Islam diperintahkan untuk memohonkan rahmat dan barokah kepada Allah bagi yang ditemuinya melalui salam Islam. Sampai dengan orang setelah sholat berakhirpun diperintahkan agar memohonkan rahmat Allah untuk makhluk di kanan kirinya.

Semua itu baru realisasi dari satu bagian rahmat Allah yang diturunkan ke dunia.

Oleh karena itu betapa pentingnya rahmat Allah itu. Bahkan Rasulullah SAW pernah menjelaskan bahwa yang memasukkan seseorang ke dalam surga bukan semata-mata amal sholehnya, kalau saja tidak memperoleh ampunan (maghfiroh) dan rahmat Allah SWT.
Aisyah RA pernah menyampaikan sabda Rasulullah SAW :

"Tunjukkanlah kepada manusia, dekatilah dan berilah kabar gembaira, sebenarnya amal seseorang itu tidak akan memasukkan dia ke dalam syurga. Mereka bertanya,: Tidak juga paduka ya Rasulullah ? Nabi menjawab,"tidak juga aku, kecuali Allah mengaruniai aku dengan ampunan dan rahmat-Nya."(HR. Bukhari)

Bahkan tanpa rahmat Allah bukan saja tidak masuk surga, akan tetapi termasuk juga manusia akan memperoleh kerugian. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran :

"... Maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas kalian, niscaya kalian tergolong orang yang rugi." (QS. Al Baqarah 64)

Selanjutnya, rahmat atau karunia Allah itu ada yang besar, ada yang kecil, dan ada pula yang sempurna. Demikian menurut Bey Arifin dalam buku Samudra Al Fatihah susunannya. Yang termasuk kategori rahmat kecil adalah segala rahmat yang hanya bisa dinikmati di dunia. misalnya rahmat hidup, sehat, kekayaan, jabatan, ketrampilan, dll.

Kita mestinya juga membutuhkan rahmat itu, namun jangan terbuai oleh rahmat kecil, sebab yang lebih utama lagi adalah rahmat yang besar. Yaitu rahmat yang tidak bisa dinilai dengan seluruh harta kekayaan, rahmat yang kekal abadi. Yaitu keimanan atau agama yang benar, ilmu yang merupakan jalan lurus kehidupan (shirathal mustaqim), perasaan bahagia yang bersumber dari iman, memiliki perasaan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, serta cinta pula kepada ajaran-ajaran-Nya. Sedangkan rahmat yang paling sempurna adalah masuk surga. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

"Tamaamun Nu'mati Dukhuulul Jannati" artinya : "Nikmat/rahmat sempurna adalah masuk surga."

Dengan tersedianya rahmat Allah yang tak terhingga banyaknya itu, sudah semestinya kita harus berupaya untuk dapat meraih rahmat Allah tadi yaitu dengan mentaati segala perintah-Nya, mensyukuri segala karunia-Nya, sabar terhadap segala cobaan-Nya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dilimpahi rahmat-Nya sejak rahmat kecil, rahmat besar, hingga rahmat yang sempurna. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

"MENGABDI UNTUK BERBAKTI"

___________________________

Powered by: Blogger