Jumat, 02 Januari 2015

Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam

12 Rabiul Awwal lahir ke dunia ini makhluk yang paling mulia, Nabi yang paling mulia, Dialah Muhammad orang yang paling banyak mendapat pujian, karena sifat-sifatnya yang mulia, Dialah “ Ahmad ” orang yang paling pandai bersyukur kepada Allah, Dialah Nabi yang Ummi, tidak membaca dan menulis, yang diturunkan kepadanya Al Qur’an sebagai mu’jizat terbesar dan tidak ada seorangpun bisa menandinginya, Dialah Nabi yang telah dikabarkan oleh para Nabi-nabi sebelumnya sebagaimana telah disebutkan di dalam Al Qur’an : (Q.S.61:6)

øŒÎ)ur tA$s% Ó|¤ŠÏã ßûøó$# zNtƒótB ûÓÍ_t6»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) ’ÎoTÎ) ãAqß™u‘ «!$# /ä3ø‹s9Î) $]%Ïd‰|Á•B $yJÏj9 tû÷üt/ £“y‰tƒ z`ÏB Ïp1u‘öq­G9$# #MŽÅe³t6ãBur 5Aqß™tÎ/ ’ÎAù'tƒ .`ÏB “ω÷èt/ ÿ¼çmèÿôœ$# ߉uH÷qr& ( $¬Hs>sù Nèduä!%y` ÏM»oYÉit6ø9$$Î/ (#qä9$s% #x‹»yd ֍ósÅ™ ×ûüÎ7•B ÇÏÈ  

Artinya : “dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Q.S. Ash Shaff ayat 6) : 

Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah Nabi pembawa berkah bagi ummatnya, Nabi yang ketika dilahirkan semua makhluk berebut ingin memeliharanya, Sekawanan burung mengatakan kami yang akan memeliharanya, Para Malikat pun berkata kami lebih berhak terhadapnya, bahkan segerombolan hewan menawarkan untuk menyusuinya. Tapi Allah menghendaki lain, Allah berfirman dalam hadits Qudsi : 

“Aku lebih berhak atas kekasihku dan nabiku Muhammad, Aku telah menentukan bahwa tidak ada yang menyusuinya kecuali hambaku Haliimah.” 

Sungguh beruntung orang yang pernah menggendongnya, Sungguh beruntung orang yang pernah menyusuinya, sungguh berkah rumah yang pernah ditempatinya. Karenanya pada bulan Rabiul Awwal kita merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT atas lahirnya Nabi pembawa rahmah, atas diutusnya Nabi panutan ummah, 

Jazaakallaahu khoiro, Semoga Allah memberikan pahala kebaikan kepadamu wahai Raja Mughaffar, engkaulah yang pertama kali merintis perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. engkaulah yang menghidupkan sunnah hasanah, bid’ah hasanah, perbuatan yang baik di dalam Islam, 

Adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Jarir bin Abdillah al-Bajali radhiallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

Artinya : “Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk maka baginya dosa dari perbuatannya tersebut, dan dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dari dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim).

Barangsiapa yang memulai dalam Islam sunnah hasanah, bid’ah hasanah, perbuatan yang baik maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, Dan barangsiapa yang memulai dalam Islam sunnah syayi’ah, bid’ah sayyi’ah, perbuatan yang buruk, maka baginya akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang menirunya setelahnya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun.

Saudara-saudaraku, 

Dikisahkan ada keluarga Yahudi yang merasa gerah dan terusik dengan tetangganya yang muslim merayakan perayaan maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, pada bulan Rabiul Awwal hingga pada suatu malam mereka tertidur, Sang Istri bermimpi melihat seorang laki-laki yang gagah nan berwibawa, penuh dengan cahaya, Dia berjalan di antara sahabat-sahabatnya bagaikan rembulan yang dikelilingi bintang-bintang, perempuan itu pun bertanya, siapakah orang yang penuh dengan cahaya tersebut ? salah seorang di antara mereka menjawab, Dialah Nabi pilihan dari bangsa Arab, kemudian perempuan itu bertanya, apakah ia mau berbicara denganku ? Dijawabnya dia bukan orang yang sombong lagi angkuh, perempuan itu kemudian menyapanya, Wahai Muhammad, Dijawab oleh Rasulullah dengan tutur kata yang lembut, lantas perempuan itu berkata, Begitu sopan tutur katamu padaku, padahal aku bukanlah seorang muslimah, Rasulullah menjawab, aku mengucapkan kata-kata itu karena aku tahu bahwa Allah akan memberimu hidayah, perempuan tersebut berkata, Sungguh engkaulah Nabi yang mulia, baik budi pekertimu.

Kemudian ia masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, iapun bernadzar besok dia akan bersedekah dengan semua hartanya untuk merayakan peringatan maulid sebagai ungkapan kegembiraannya dengan datangnya hidayah Islam.

Terbangunlah perempuan itu dari tidurnya, iapun lantas mengucapkan dua kalimat syahadat, “Asyhadu anla ilaaha illallah Wa asyhadu annamuhammadur Rasulullah”. 

Ia pun dikejutkan ketika melihat suaminya menyiapkan sesuatu, seakan menyiapkan Walimah besar-besaran, Perempuan itu berkata kepada suaminya, ada apa gerangan ? suaminya menjawab, saya lakukan ini untuk orang yang telah meng-Islam-kanmu tadi malam, iapun semakin heran, siapa yang memberitahumu tentang hal ini, Dengan bangga ia menjawab, aku diberitahu oleh orang yang telah mengIslamkanku setelahmu, keduanya masuk Islam dan beriman setelah bermimpi bertemu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda : 

Barangsiapa yang bermimpi melihatku dalam tidurnya maka ia benar-benar melihatku karena sesungguhnya syaitan tidak dapat menyerupaiku.” (HR. Bukhari) 

Sungguh hidayah Allah datang dengan tiba-tiba, sungguh keberkahan tidak terkira datangnya, keberkahan akan di dapat oleh orang yang telah dikehendaki oleh Allah.

Maka selayaknya kita berdoa, memohon kepada Allah agar senantiasa tetap iman dan Islam dengan hidayah dan petunjukNya, serta diberikan kasih sayangNya.

$oY­/u‘ Ÿw ùøÌ“è? $oYt/qè=è% y‰÷èt/ øŒÎ) $oYoK÷ƒy‰yd ó=ydur $uZs9 `ÏB y7Rà$©! ºpyJômu‘ 4 y7¨RÎ) |MRr& Ü>$¨duqø9$# ÇÑÈ  

Artinya : “(mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati Kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami, dan karuniakanlah kepada Kami rahmat dari sisi Engkau; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)". (Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 8) : Q.S. 3:8 

Semoga kita ikhlas dalam merayakan peringatan Maulid agar kita mendapatkan berkah. Amin Yaa Rabbal ‘alamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

"MENGABDI UNTUK BERBAKTI"

___________________________

Powered by: Blogger