Jumat, 04 Januari 2013

Enam Perkara Dirahasiakan Allah

Innallaaha katama sittatan fii sittatin : Katamar ridlaa fii thoo'atin, Wakatamal ghadlaba fii ma'shiyatin, Wakatama lailatal qadri fii syahri ramadlaana, Wakatama auliyaa-a fiimaa bainan naasi, Wakatamal mauta fiil 'umri, Wakatamash shalaatal wusthaa fiish shalawaati.
Allah menyembunyikan enam perkara pada enam perkara lainnya :
1. Allah menyembunyikan keridhaan-Nya dalam ketaatan kepada-Nya
2. Allah menyembunyikan murka-Nya dalam kemaksiatan seseorang
3. Allah menyembunyikan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan
4. Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara manusia
5. Allah menyembunyikan kematian dalam umur
6. Allah menyembunyikan Ash Shalaatul Wustha dalam shalat lima waktu.
(Atsar Shahabi dari Umar bin Khattab RA)

Atsar shahabi

Jika firman Allah itu disebut wahyu, segala yang dilakukan Nabi, dikatakan atau ditetapkan oleh Nabi SAW itu disebut hadits, maka sesuatu yang dilakukan, dikatakan atau ditetapkan sahabat Rasul itu disebut Atsar.
Sedangkan istilah sahabat dalam hal ini sahabat Nabi adalah orang Islam yang hidupnya pernah bersama Nabi Muhammad SAW. Misalnya : sahabat Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Zubair, Sa'ad, dll.

Imam An Nawawi ibnu Umar Al Jawi dalam kitabnya Nashaihul 'Ibad halaman 43-44 mengutip atsar tersebut di atas.
Sering kita mendengar istilah ridha Allah, murka Allah, Lailatul Qadar, waliyullah, adanya kematian, dan adanya shalat wustha.
Keenam perkara tersebut telah dipelajari oleh Khalifah Umar bin Khattab RA, maka kemudian beliau menyimpulkan dengan mewujudkan sebuah atsar Shahabi, bahwa ada enam perkara yang dirahasiakan Allah SWT dan disimpan-Nya di tempat tertentu.


* Ash Shalatul Wustha
Shalat wustha adalah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. Ada yang berpendapat, yang dimaksud Shalat Wustha ialah shalat Asyar.
Istilah Ash Shalatul Wustha tertulis alam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 238  : "Haafidhuu 'alash shalawaati wash-shalawaatil wusthaa waquumuu lillaahi qaanitiina" artinya : "Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk'.

Menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya, karena allah justru merahasiakannya di antara salah satu dari 5 shalat wajib.

0 komentar:

Posting Komentar

"MENGABDI UNTUK BERBAKTI"

___________________________

Powered by: Blogger